Jasa Konsultan Penyusunan Manajemen Proses Bisnis (Business Process Management)

Business Process Management

MANAJEMEN PROSES BISNIS (BUSINESS PROCESS MANAGEMENT)

Manajemen Proses Bisnis adalah bagian penting dalam menjalankan bisnis. Penerapan manajemen proses bisnis seringkali bukan menjadi prioritas utama bagi perusahaan. Di sisi lain, dalam operasional, pengelolaan proses bisnis sangatlah penting terutama untuk mencapai efisiensi bisnis. Itu sebabnya kami membahas manajemen proses bisnis secara detail!

Definisi Manajemen Proses Bisnis (Business Process Management)

Manajemen proses bisnis sangat berguna di sisi bisnis. Manajemen proses bisnis merupakan contoh aktivitas berkelanjutan dalam suatu bisnis dalam bentuk diagram atau flowchart. Perusahaan sering menggunakan manajemen proses bisnis untuk memantau dan mengevaluasi operasi mereka. Manajemen proses bisnis (BPM) adalah metode mengelola, mengoptimalkan, dan mengintegrasikan proses bisnis organisasi. BPM fokus pada peningkatan efisiensi, efektivitas dan fleksibilitas proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan meningkatkan kualitas layanan pelanggan. Ini melibatkan identifikasi, analisis, perancangan, penerapan, pemantauan dan peningkatan proses bisnis. BPM menggunakan teknologi, metode, dan alat untuk meningkatkan proses bisnis dan membantu organisasi merespon perubahan dengan lebih cepat.

Ingin menggunakan jasa konsultan untuk menyusun Business Process Management (BPM)?

Silahkan kontak ke nomor +62 822-3333-3724 atau tekan tombol logo WhatsApps untuk mengajukan layanan konsultan.

Manfaat Business Process Management untuk Perusahaan

Manajemen proses bisnis membawa banyak manfaat bagi bisnis. Salah satu keuntungan utamanya adalah para pemangku kepentingan dapat mengetahui permasalahan yang ada di dalam perusahaan sehingga dapat segera menilai dan memperbaiki permasalahan tersebut.

Komponen Business Process Management (BPM)

Ada beberapa elemen penting dalam manajemen proses bisnis, antara lain:

  1. Identifikasi
  2. Analisis
  3. Pengujian

Ketiga komponen tersebut dapat diterapkan secara berkala untuk memastikan manajemen proses bisnis yang diterapkan konsisten atau tidak dengan tujuan perusahaan.

Langkah-Langkah Penyusunan Business Process Management (BPM)

1. Identifikasi Dokumen dan Latar Belakang Perusahaan: Proses mengumpulkan dan menganalisis informasi yang relevan tentang bisnis. Ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja bisnis, menilai risiko, dan membuat keputusan bisnis. Dokumen yang dapat digunakan dalam proses identifikasi ini antara lain:

DOKUMEN KETERANGAN

Laporan Keuangan

Laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas dapat digunakan untuk mengetahui kesehatan keuangan suatu bisnis.

Dokumen Hukum

Dokumen hukum seperti kontrak, perjanjian, dan dokumen pendaftaran usaha dapat digunakan untuk menentukan hak dan kewajiban suatu usaha.

Dokumen Produk dan Jasa

Dokumen seperti katalog produk, brosur, dan laporan kinerja produk dan layanan dapat digunakan untuk mengetahui kualitas produk dan layanan yang diberikan oleh perusahaan.

Dokumen Lainnya

Dokumen lain seperti laporan audit, laporan pemeriksaan dan laporan kegiatan perusahaan dapat digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan.

Rekam jejak suatu perusahaan adalah sejarah operasinya selama periode waktu tertentu. Hal ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam jangka panjang dan mengidentifikasi tren yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan di masa depan. Dalam proses menentukan profil dan latar belakang perusahaan, pihak yang bertanggung jawab mengumpulkan, menganalisis dan menyimpan informasi tersebut dan memberikan laporan yang diperlukan.

2. Menyusun Root Cause Analysis (RCA): Metode yang digunakan untuk mengetahui penyebab suatu masalah atau kesalahan yang terjadi. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan utama dan mencari solusi untuk mengatasinya. Berikut beberapa langkah dalam menyusun RCA:

TAHAP KETERANGAN

Definisi Masalah

Identifikasi masalah yang perlu dianalisis dan kumpulkan informasi yang relevan.

Penyebab Masalahnya

Analisa permasalahan untuk mengetahui penyebabnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik seperti diagram Ishikawa, diagram alur atau 5W2H.

Identifikasi Root Cause

Tentukan penyebab sebenarnya dari masalah (root cause) dengan mengevaluasi informasi yang telah dikumpulkan.

Solusi

Temukan solusi untuk memperbaiki masalah tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode seperti brainstorming, teknik kelompok nominal atau metode lainnya.

Terapkan Solusinya

Menerapkan solusi yang telah ditentukan dan mengevaluasi hasilnya.

Follow-up

Pantau dan lacak solusi yang diterapkan dan lakukan perbaikan jika perlu.

Penting untuk dicatat bahwa analisis RCA harus dilakukan oleh tim ahli lintas fungsi, bukan oleh satu orang, karena perspektif dan pengalaman yang berbeda dapat menghasilkan analisis yang lebih komprehensif. Selain itu, penting untuk diingat bahwa ACR merupakan proses yang berkelanjutan dan harus dinilai ulang dari waktu ke waktu untuk memastikan bahwa akar permasalahan dapat diatasi secara efektif.

Dampak Positif Business Process Management (BPM) terhadap Stakeholders

Salah satu dampak utama dari manajemen proses bisnis yang baik adalah dapat meningkatkan kesadaran terhadap proses bisnis saat ini bagi seluruh pemangku kepentingan bisnis. Dengan kesadaran tersebut akan meningkatkan semangat dan tanggung jawab yang tinggi dari seluruh pemangku kepentingan di perusahaan.

Alat Analisis yang Digunakan untuk Mempersiapkan Business Process Management (BPM)

Ada berbagai alat analisis yang dapat digunakan untuk mempersiapkan manajemen proses bisnis. Namun dalam beberapa kasus, perusahaan sering menggunakan root cause analysis (RCA), wawancara dan survei. Alat analisis yang dapat diterapkan seringkali dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis itu sendiri.

Metode Kerangka Berpikir untuk Penyusunan Business Process Management (BPM)

Membahas kerangka berpikir dalam menyusun manajemen proses bisnis yang sering menggunakan BPMN 2.0 (Business Process Model Notation versi 2). BPMN 2.0 merupakan perjanjian internasional yang menurutnya penyusunan proses pengelolaan bisnis yang ideal harus mengacu pada hal tersebut.

Lama Pengerjaan Business Process Management

Mengenai waktu proses penyusunan dokumen manajemen proses bisnis, hal ini tergantung pada kompleksitas masing-masing perusahaan. Jika bisnisnya relatif kecil, mungkin diperlukan waktu kurang dari sebulan. Untuk bisnis skala menengah, proses ini bisa memakan waktu satu hingga dua bulan. Dan jika perusahaannya cukup besar, maka akan memakan waktu sekitar lima bulan.

Ingin menggunakan jasa konsultan untuk menyusun Business Process Management (BPM)?

Silahkan kontak ke nomor +62 822-3333-3724 atau tekan tombol logo WhatsApps untuk mengajukan layanan konsultan.